Materi 1
Etika dan Filsafat Kepemimpinan Kompetensi Mahasiswa
MATERI
1
ETIKA
DAN FILSAFAT KEPEMIMPINAN
MAHASISWA
ILMU ADMINISTRASI NEGARA MAU DIJADIKAN APA ?
1. Calon Leader-Pemimpin / Bangsa ?
2. Calon Administrator Publik ?
3. Agent of change ?
4. Agent of Development ?
5. Decision Maker ?
6. Aktor Kebijakan ?
7. Auditor Publik ?
8. Peneliti ?
9. Motivator ?
10. Advokator.
11. dst
HIERARKHI
1. ETIKA,
2. MORAL (REINFORCEMENT)
3. NILAI BAIK, BURUK (RESPECT)
(RESPONSIBILITAS)
4. FILSAFAT,
5. PATOLOGI
6. TUKANG PEMIMPIN
7. DECISION MAKAER
8. PUBLIC SERVICE
9. EFEKTIF, EFISIEN, MORALITAS,
KEJUJURAN
10. EKSPLORASI LEADERSHIP (DEVELOPMENT)
11. MARJINALISASI LEADERSHIP
12. HUMAN RELATION
13. QQ
14. THE WAY OF LIFE
15. META LEADERSHIP (ETIKA, MORAL,
FILSAFAT, AGAMA)
16. DAYA / OUTHORITY/POWER
PENGERTIAN
ETIKA
Etika
adalah
1. perilaku manusia yang mampu
membedakan baik dan buruk setelah diadopsi dan diadaptasikan dalam kehidupan
masyarakat;
2. tata susila ( kesusilaan), tata
sopan santun ( kesopanan ) yang ada dalam keluarga, masyarakat, organisasi,
pemerintahan, bangsa dan negara;
3. Nilai-nilai, norma-norma, kaidah yg
berada dalam masy dan agama;
Etika
berupa:
1. etika umum (etika sosial) dan
2. etika khusus (etika politik/ETIKA
PEMIMPIN,etika pemerintahan, etika administrasi negara, dst ).
3. dikenal dengan etika profesional
atau kompetensi, misalkan kode etik: kedokteran, pers, pendidik/dosen,
akuntansi, hakim, pengacara, adminstrator publik, ETIKA KEPEMIMPINAN,
dll
Kesimpulan
Etika
Etika
adalah sistim nilai pribadi / kelompok, norma, moral yang digunakan
untuk memutuskan atau menilai apa yang paling benar dan tepat untuk tindakan
ttt.
Menurut
Bertens (1999:6) etika berarti :
1. Nilai-nilai atau norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya
2. Kumpulan asas atau nilai moral
3. Ilmu tentang yang baik dan buruk
Definisi
Moral = Etika
1. Yunani, kata moral bermakna adat,
istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup
2. Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur perilakunya.
Pandangan
Kristen Mengenai Etika
- Etika
Kristen berdasarkan kehendak Allah
- Etika
Kristen bersifat mutlak
- Etika
Kristen berdasarkan Wahyu Allah
- Etika
Kristen bersifat menentukan
- Etika
Kristen itu Deontologis
Sumber:
Pdt. Tony Tampake.
Moral
dan moralitas
1. Moral yaitu keyakinan suatu
masyarakat/organisasi berkenaan dengan karakter atau kelakukan manusia.
2. Moralitas merupakan sistem
nilai bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau
masyarakat / organisasi.
PENGERTIAN
ETIKA DAN MORALITAS
- Pengertian
Etika
Nilai-nilai
normatif pola perilaku seseorang atau sesuatu badan/lembaga /organisasi
sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan
lingkungan.
- Pengertian
Moralitas
Nilai-nilai
normatif yang menjadi keyakinan dalam diri seseorang atau sesuatu
badan/lembaga/organisasi yang menjadi faktor pendorong untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu.
KONSEPSI
ETIKA
1. Etika berkenaan dgn disiplin ilmu
yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh berserta pembenarannya.
2. Etika merupakan pokok permasalahan
dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang
mengatur tingkah laku manusia.
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA
1. PRINSIP KEINDAHAN
2. PRINSIP PERSAMAAN
3. PRINSIP KEBAIKAN
4. PRINSIP KEADILAN
5. PRINSIP KEBEBASAN
6. PRINSIP KEBENARAN
Perbedaan
etika dan moral
1. Etika menjawab pertanyaan “apakah
saya harus melangkah atau melakukan dengan cara itu?”
2. Moral menjawab pertanyaan “bagaimana
saya harus melangkah atau melakukan itu dengan baik?”
Definisi
norma
1. Norma yaitu ukuran, garis pengarah,
atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian sesuatu;
2. Norma mengandung sangsi dan
penguatan (reinforcement)
Definisi
Nilai
Nilai
/ value / valere(Latin):
1. berguna, mampu, berdaya, berlaku,
kuat.
- kualitas
suatu yang dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat
menjadi objek kepentingan
- yang
memberi hidup lebih bermakna, titik tolak, isi, dan tujuan
- yang
dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Nilai-nilai
Etika dimasyarakat
Ada
4 nilai Etika yang berkem bang dalam masyarakat, yaitu :
a. Nilai agama
b. Nilai moral
c. Nilai sosial
d. Nilai undang-undang
Value/nilai:
1. Benar dan Salah
- Baik
dan Buruk (respect)
- Kepantasan
untuk dilakukan (best to do)
- Just
and Fair (hanya dan tidak hanya)
ETIKA
BAGIAN FILSAFAT
Filsafat
: alam berpikir = alam pikiran
Berfilsafat
: berpikir mendalam dgn sungguh
Semua
manusia adalah filosof
Filosof
: orang yang hanya memikirkan dgn sungguh-sungguh dan mendalam ttg
hakekat segala sesuatu DLM MENGAMBIL KEPUTUSAN yang ETIS.
Materi
2 Et dan Fil Kep Grs Bsr Landasan Etika
MATERI
2
ETIKA
Sugeng
Rusmiwari
Fisip
Unitri Malang
Renungan:
A. Allah Swt, berfirman: “Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supay mereka menyembahku” (QS.
Adz-Dzariyat, 56)
B. Rasullah Saw, bersabda:
“Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima: Mada mudamu sebelum dating
masa tua, masa sehatmu sebelum datang masa sakit, masa kayamu sebelum datang
masa miskin, masa luangmu sebelum datang masa sibuk, masa hidupmu sebelum
datang kematian” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadraknya,
nomor IV/306, dst, dalam buku Abu Ihsan al-Atsry & Ummu Ihsan Choiriyah,
Panduan Amal Sehari Semalam, Memaknai Setiao Detik Kehidupan Dengan Beramal
Shalih, Pustaka Darul Ilmi, Bogor, 2010).
Etika
1. Etika berasal dari bahasa Yunani
: Ethos, yang berarti kebiasaan atau watak.
2. Etika merujuk pada hal:
a. Etika berkjenaan dengan disiplin
ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh amnesia beserta
pembenarannya dan dalam hal ini etika merupakan salah satu cabang filsafat.
b. Etika merupakan pokok permasaalahan
di dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang
mengatur tingkah laku manusia.
(Sumber:
Wahyudi Kumorotomo, Etika Adminsitrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1992, h. 7)
3. Tujuan Etika, adalah memberitahukan
bagaimana kita dapat menolong manusia di dalam kebutuhannya yang riil yang
secara susila dapat dipertanggungjawabkan.
(Sumber:
Wahyudi Kumorotomo, Etika Adminsitrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1992, h. 23)
4. Garis Besar landasan Etika:
a. Naturalisme:
1. Paha mini berpendapat bahwa
system-sistem etika dalam kesusilaan mempunyai dasar alami, yaitu
pembenaran-pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas fakta dan
bukan atas teori-teori yang sangat metafisis.
2. Manusia pada kodratnya adalah baik,
sehingga ia harus dihargai dan menjadi ukuran.
b. Individualisme
1. Emmanuel Kant, menekankan bahwa
setiap orang bertanggung jawab secara individual bagi dirinya.
2. Dampak positif dari individualisme
adalah terpacunya prestasi dan kreativitas individu.
3. Orang akan memiliki etos kerja yang
kuat dan selalu ingin berbuat yang terbaik bagi dirinya.
4. Dampak negative bahwa setiap orang
akan mementingkan diri sendiri atau bersikap egosentris.
c. Hedonisme
Titik
tolaknya bahwa manusia menurut kodratnya selalu mengusahakan kenikmatan, yaitu
bila kebutuhan kodrati terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan
sepus-puasnya.
d. Eudaemonisme
1. Dari bahasa Yunani, yaitu demon yang
berarti roh pengawal yang baik, kemujuran atau keuntungan.
2. Kepuasan yang sempurna tidak saja
secara jasmani tetapi juga rohani.
3. Mencita-citakan suasana batiniah
yang disebut bahagia.
4. Mengajarkan bahwa kebahagiaan
merupakan kebaikan tertinggi (prima facie).
e. Utilitarianisme
1. Tokoh dari ajaran ini adalah Jeremy
Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873).
2. Ciri utamanya adalah pengenal
kesusilaan adalah manfaat dari suatu perbuatan.
3. Suatu perbuatan dikatakan baik jika
membawa manfaat atau kegunaan, berguna artinya memberikan kita sesuatu yang
baik dan tidak menghasilkan sesuatu yang buruk.
f. Idealisme
a. Paham ini timbul dari kesadaran akan
adanya lingkungan normativitas,
b. Bahwa terdapat kenyataan yang
bersifat normative yang memberikan dorongan kepada manusia untuk berbuat.
c. Keunggulan dari ajaran ini adalah
pengakuannya tentang dualism manusia, bahwa manusia terdiri dari jasmani dan
rohani.
d. Berdasrkan aspek cipta, rasa dan
karsa yang terdapat dalam batin manusia.
e. Dapat dibagi menjadi 3:
1. Idealisme rasionalistik
Bahwa
dengan menggunakan pikiran dan akal, manusia dapat mengenal norma-norma yang
menuntun perilakunya.
2. Idealisme estetik
Bahwa
dunia serta kehidupan manusia dpat dilihat dari perspektif “karya seni”.
3. Idealisme etik
Pada
intinya ingin menentukan ukuran-ukuran moral dan kesusilaan terhadap dunia dan
kehidupan manusia.
5. Mortiner Jerome Adler, Siix
grat Ideas, Mc Millan, New York, 1981, Ide Agung Etika, bahwa
Etika, sebagai pedoman hidup masyarakat:
a. Keindahan (beauty)
1. Bahwa hidup dan kehidupan manusia
itu sendiri seunggunnya merupakan keindahan.
2. Dalam kehidupan social kita dapat menyaksikan
bahwa orang lebih menyenangi cinta kasih, kerjasama antar manusia, gotong
royong, kedamaian dan kehidupan yang berdasarkan saling membantu.
3. Maka kasih saying, kedamaian dan
kesejahteraan itu sesungguhnya merupakan unsure-unsur keindahan.
b. Persamaan (equality)
1. Hakekat kemanusiaan menghendaki
adanya persamaan antara manusia yang satu dengan yang lain.
2. Setiap manusia yang terlahir di bumi
ini serta merta memiliki hak dan kewajiban masing-masing, tetapi sebagi manusia
ia adalah sama atau sederajad.
c. Kebaikan (goodness)
1. Secara umum kebaikan berarti sifat
atau karakterisasi dari sesuatu yang menimbulkan pujian. (Lacey, A.R, A
Dictionary of Philosophy, Routledge & Kegan Paul, London, 1976)
2. Perkataan baik (good) mengandung
sifat-sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan, kekaguman, atau ketepatan.
3. Ide agung kebaikan sangat erat
kaitannya dengan hasrat dan cita manusia, karena pada umumnya manusia
menghindari perbuatan-perbuatan buruk.
4. Lawan idea gung kebaikan adalah
keburukan (evil), yaitu jika perbuatannya merugikan diri sendiri, atau
merugikan orang lain.
d. Keadilan (justice)
1. Keadilan ialah kemauan yang tetap
dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya.
2. Menurut Plato, keadilan merupakan
substansi rohani umum dari suatu masyarakat yang menciptakan dan menjaga
kesatuannya.
3. Rawls, keadilan meliputi 2 azas:
a. Bahwa setiap orang hendaknya
memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar.
b. Bahwa perbedaan social ekonomi
hendaknya diatur sehingga memberikan manfaat terbesar bagi mereka yang
berkedudukan paling menguntungkan serta bertalian dengan jabatan atau kedudukan
yang terbuka bagi semua orang berdasarkan persamaan kesempatan yang layak.
(John
Rawls, A Theory of Justice, Harvad University Press, Canbridge, 1971).
e. Kebabasan (liberty)
1. Keleluasaan untuk bertindak
atau tidak bertindak berdasarkan pilihan-pilihan yang tersedia bagi seseorang.
2. Kebebasan muncul dari doktrin, bahwa
setiap orang memiliki hidupnya sendiri serta mamiliki hak untuk bertindak
menurut pilihannya sendiri kecuali jika pilihan-pilihan tindakan tersebut
melanggar kebebasan yang sama dari orang lain.
3. Itulah sebabnya, hukum sesungguhnya
tidak dimaksudkan untuk membatasi kebebasan tetapi justru untuk menjamin
kebebasan itu sendiri (Franz Magnis Suseno, Etika Politik, Gramedia Jakarta,
1987, h. 116-118).
4. Contoh, suatu missal Walikota
memutuskan suatu Kebijakan, terus gagal, maka dialah yang pertama-tama
mempertanggung jawabkan kegagalan tersebut, mengapa ?
5. Karena, kebebasan manusia mengandung
pengertian:
a. Kemampuan untuk menentukan diri
sendiri;
b. Kesanggupan untuk mempertanggung
jawabkn perbuatan;
c. Syarat-syarat yang memungkinkan
manusia untuk melaksanakan pilihan-pilihannya beserta konsekwensi dari pilihan
itu.
f. Kebenaran (truth)
1. Ide kebenaran biasanya dipakai dalam
pembicaraan mengenai logika ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria kebenaran
dalam berbagai cabang ilmu, semisal matematika, biologi, sejarah dan juga
filsafat.
2. Namun ada pula kebenaran mutlak yang
hanya dapat dibuktikan dengan keyakinan bukan dengan fakta, yang ditelaah
dengan Ilmu Agama.
Sumber:
Disarikan dari Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2009, h. 6 – 42.