Rabu, 04 April 2012

Materi Etika dan Filsafat Kepemimpinan


Materi 1 Etika dan Filsafat Kepemimpinan Kompetensi Mahasiswa


MATERI 1

ETIKA DAN FILSAFAT KEPEMIMPINAN

MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI NEGARA MAU DIJADIKAN APA ?
1.    Calon Leader-Pemimpin / Bangsa ?
2.    Calon Administrator Publik ?
3.    Agent of change ?
4.    Agent of Development ?
5.    Decision Maker ?
6.    Aktor Kebijakan ?
7.    Auditor Publik ?
8.    Peneliti ?
9.    Motivator ?
10. Advokator.
11. dst

HIERARKHI
1.      ETIKA,
2.      MORAL (REINFORCEMENT)
3.      NILAI BAIK, BURUK (RESPECT) (RESPONSIBILITAS)
4.      FILSAFAT,
5.      PATOLOGI
6.      TUKANG PEMIMPIN
7.      DECISION MAKAER
8.      PUBLIC SERVICE
9.      EFEKTIF, EFISIEN, MORALITAS, KEJUJURAN
10.  EKSPLORASI LEADERSHIP (DEVELOPMENT)
11.  MARJINALISASI LEADERSHIP
12.  HUMAN RELATION
13.  QQ
14.  THE WAY OF LIFE
15.  META LEADERSHIP (ETIKA, MORAL, FILSAFAT, AGAMA)
16.  DAYA / OUTHORITY/POWER

PENGERTIAN ETIKA 
Etika adalah
1.    perilaku manusia yang mampu membedakan baik dan buruk setelah diadopsi dan diadaptasikan dalam kehidupan masyarakat;
2.    tata susila ( kesusilaan), tata sopan santun ( kesopanan ) yang ada dalam keluarga, masyarakat, organisasi, pemerintahan, bangsa dan negara;
3.    Nilai-nilai, norma-norma, kaidah yg berada dalam masy dan  agama;

Etika berupa: 
1.    etika umum (etika sosial) dan
2.    etika khusus (etika politik/ETIKA PEMIMPIN,etika pemerintahan, etika administrasi negara, dst ).
3.    dikenal dengan etika profesional atau kompetensi, misalkan kode etik: kedokteran, pers, pendidik/dosen, akuntansi, hakim, pengacara, adminstrator publik, ETIKA KEPEMIMPINAN, dll            

Kesimpulan Etika
Etika adalah sistim nilai pribadi / kelompok, norma, moral yang digunakan untuk memutuskan atau menilai apa yang paling benar dan tepat untuk tindakan ttt.

Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :
1.    Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
2.    Kumpulan asas atau nilai moral
3.    Ilmu tentang yang baik dan buruk

Definisi Moral = Etika
1.     Yunani, kata moral bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup
2.     Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.

Pandangan Kristen  Mengenai Etika
  1. Etika Kristen berdasarkan kehendak Allah
  2. Etika Kristen bersifat mutlak
  3. Etika Kristen berdasarkan Wahyu Allah
  4. Etika Kristen bersifat menentukan
  5. Etika Kristen itu Deontologis
Sumber: Pdt. Tony Tampake.

Moral dan moralitas
1.    Moral yaitu keyakinan suatu masyarakat/organisasi berkenaan dengan karakter atau kelakukan manusia.
2.    Moralitas merupakan sistem nilai  bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat / organisasi.

PENGERTIAN ETIKA DAN MORALITAS
  1. Pengertian Etika
Nilai-nilai normatif pola perilaku seseorang atau  sesuatu badan/lembaga /organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungan.
  1. Pengertian Moralitas
Nilai-nilai normatif yang menjadi keyakinan dalam diri  seseorang atau sesuatu badan/lembaga/organisasi yang menjadi faktor pendorong untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

KONSEPSI ETIKA
1.    Etika berkenaan dgn disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh berserta pembenarannya.
2.    Etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA
1.    PRINSIP KEINDAHAN
2.    PRINSIP PERSAMAAN
3.    PRINSIP KEBAIKAN
4.    PRINSIP KEADILAN
5.    PRINSIP KEBEBASAN
6.    PRINSIP KEBENARAN

Perbedaan etika dan moral
1.    Etika menjawab pertanyaan “apakah saya harus melangkah atau melakukan dengan cara itu?”
2.    Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah atau melakukan itu dengan baik?”

Definisi norma
1.    Norma yaitu ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian sesuatu;
2.    Norma mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)

Definisi Nilai
Nilai / value / valere(Latin):
1.      berguna, mampu, berdaya, berlaku, kuat.
  1. kualitas suatu yang dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan
  2. yang memberi hidup lebih bermakna, titik tolak, isi, dan tujuan
  3. yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.

Nilai-nilai Etika dimasyarakat
Ada 4 nilai Etika yang berkem bang  dalam masyarakat, yaitu :
a.     Nilai agama
b.     Nilai moral
c.     Nilai sosial
d.     Nilai undang-undang

Value/nilai:
1.      Benar dan Salah
  1. Baik dan Buruk (respect)
  2. Kepantasan untuk dilakukan (best to do)
  3. Just and Fair (hanya dan tidak hanya)

ETIKA BAGIAN FILSAFAT
Filsafat                 : alam berpikir = alam pikiran
Berfilsafat            : berpikir mendalam dgn sungguh
Semua manusia adalah filosof
Filosof      :  orang yang hanya memikirkan dgn sungguh-sungguh dan mendalam ttg hakekat segala sesuatu DLM MENGAMBIL KEPUTUSAN yang ETIS.

Materi 2 Et dan Fil Kep Grs Bsr Landasan Etika


MATERI 2

ETIKA

Sugeng Rusmiwari
Fisip Unitri Malang

Renungan:
    A.   Allah Swt,  berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supay mereka menyembahku” (QS. Adz-Dzariyat, 56)
    B.   Rasullah Saw, bersabda: “Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima: Mada mudamu sebelum dating masa tua, masa sehatmu sebelum datang masa sakit, masa kayamu sebelum datang masa miskin, masa luangmu sebelum datang masa sibuk, masa hidupmu sebelum datang kematian” (Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Mustadraknya, nomor IV/306, dst, dalam buku Abu Ihsan al-Atsry & Ummu Ihsan Choiriyah, Panduan Amal Sehari Semalam, Memaknai Setiao Detik Kehidupan Dengan Beramal Shalih, Pustaka Darul Ilmi, Bogor, 2010).   

Etika
     1.    Etika berasal dari bahasa Yunani  : Ethos, yang berarti kebiasaan atau watak.
     2.    Etika merujuk pada hal:
a.    Etika berkjenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh amnesia beserta pembenarannya dan dalam hal ini etika merupakan salah satu cabang filsafat.
b.    Etika merupakan pokok permasaalahan di dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia.
(Sumber: Wahyudi Kumorotomo, Etika Adminsitrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1992, h. 7)
     3.    Tujuan Etika, adalah memberitahukan bagaimana kita dapat menolong manusia di dalam kebutuhannya yang riil yang secara susila dapat dipertanggungjawabkan.
(Sumber: Wahyudi Kumorotomo, Etika Adminsitrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1992, h. 23)

      4.    Garis Besar landasan Etika:
a.    Naturalisme:
1.    Paha mini berpendapat bahwa system-sistem etika dalam kesusilaan mempunyai dasar alami, yaitu pembenaran-pembenaran hanya dapat dilakukan melalui pengkajian atas fakta dan bukan atas teori-teori yang sangat metafisis.
2.    Manusia pada kodratnya adalah baik, sehingga ia harus dihargai dan menjadi ukuran.
b.    Individualisme
1.    Emmanuel Kant, menekankan bahwa setiap orang bertanggung jawab secara individual bagi dirinya.
2.    Dampak positif dari individualisme adalah terpacunya prestasi dan kreativitas individu.
3.    Orang akan memiliki etos kerja yang kuat dan selalu ingin berbuat yang terbaik bagi dirinya.
4.    Dampak negative bahwa setiap orang akan mementingkan diri sendiri atau bersikap egosentris.
c.    Hedonisme
Titik tolaknya bahwa manusia menurut kodratnya selalu mengusahakan kenikmatan, yaitu bila kebutuhan kodrati terpenuhi, orang akan memperoleh kenikmatan sepus-puasnya.
d.    Eudaemonisme
1.    Dari bahasa Yunani, yaitu demon yang berarti roh pengawal yang baik, kemujuran atau keuntungan.
2.    Kepuasan yang sempurna tidak saja secara jasmani tetapi juga rohani.
3.    Mencita-citakan suasana batiniah yang disebut bahagia.
4.    Mengajarkan bahwa kebahagiaan merupakan kebaikan tertinggi (prima facie).
e.    Utilitarianisme
1.    Tokoh dari ajaran ini adalah Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873).
2.    Ciri utamanya adalah pengenal kesusilaan adalah manfaat dari suatu perbuatan.
3.    Suatu perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat atau kegunaan, berguna artinya memberikan kita sesuatu yang baik dan tidak menghasilkan sesuatu yang buruk.
f.     Idealisme
a.    Paham ini timbul dari kesadaran akan adanya lingkungan normativitas,
b.     Bahwa terdapat kenyataan yang bersifat normative yang memberikan dorongan kepada manusia untuk berbuat.
c.    Keunggulan dari ajaran ini adalah pengakuannya tentang dualism manusia, bahwa manusia terdiri dari jasmani dan rohani.
d.    Berdasrkan aspek cipta, rasa dan karsa yang terdapat dalam batin manusia.
e.    Dapat dibagi menjadi 3:
1.    Idealisme rasionalistik
Bahwa dengan menggunakan pikiran dan akal, manusia dapat mengenal norma-norma yang menuntun perilakunya.
2.    Idealisme estetik
Bahwa dunia serta kehidupan manusia dpat dilihat dari perspektif “karya seni”.
3.    Idealisme etik
Pada intinya ingin menentukan ukuran-ukuran moral dan kesusilaan terhadap dunia dan kehidupan manusia.
     5.     Mortiner Jerome Adler, Siix grat Ideas, Mc Millan, New York, 1981, Ide Agung Etika, bahwa 

      Etika, sebagai pedoman hidup masyarakat:
a.    Keindahan (beauty)
1.    Bahwa hidup dan kehidupan manusia itu sendiri seunggunnya merupakan keindahan.
2.    Dalam kehidupan social kita dapat menyaksikan bahwa orang lebih menyenangi cinta kasih, kerjasama antar manusia, gotong royong, kedamaian dan kehidupan yang berdasarkan saling membantu.
3.    Maka kasih saying, kedamaian dan kesejahteraan itu sesungguhnya merupakan unsure-unsur keindahan.
b.    Persamaan (equality)
1.    Hakekat kemanusiaan menghendaki adanya persamaan antara manusia yang satu dengan yang lain.
2.    Setiap manusia yang terlahir di bumi ini serta merta memiliki hak dan kewajiban masing-masing, tetapi sebagi manusia ia adalah sama atau sederajad.
c.    Kebaikan (goodness)
1.    Secara umum kebaikan berarti sifat atau karakterisasi dari sesuatu yang menimbulkan pujian. (Lacey, A.R, A Dictionary of Philosophy, Routledge & Kegan Paul, London, 1976)
2.    Perkataan baik (good) mengandung sifat-sifat seperti persetujuan, pujian, keunggulan, kekaguman, atau ketepatan.
3.    Ide agung kebaikan sangat erat kaitannya dengan hasrat dan cita manusia, karena pada umumnya manusia menghindari perbuatan-perbuatan buruk.
4.    Lawan idea gung kebaikan adalah keburukan (evil), yaitu jika perbuatannya merugikan diri sendiri, atau merugikan orang lain.
d.    Keadilan (justice)
1.    Keadilan ialah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya.
2.    Menurut Plato, keadilan merupakan substansi rohani umum dari suatu masyarakat yang menciptakan dan menjaga kesatuannya.
3.    Rawls, keadilan meliputi 2 azas:
a.    Bahwa setiap orang hendaknya memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar.
b.    Bahwa perbedaan social ekonomi hendaknya diatur sehingga memberikan manfaat terbesar bagi mereka yang berkedudukan paling menguntungkan serta bertalian dengan jabatan atau kedudukan yang terbuka bagi semua orang berdasarkan persamaan kesempatan yang layak.
(John Rawls, A Theory of Justice, Harvad University Press, Canbridge, 1971).

e.    Kebabasan (liberty)
1.    Keleluasaan untuk bertindak  atau tidak bertindak berdasarkan pilihan-pilihan yang tersedia bagi seseorang.
2.    Kebebasan muncul dari doktrin, bahwa setiap orang memiliki hidupnya sendiri serta mamiliki hak untuk bertindak menurut pilihannya sendiri kecuali jika pilihan-pilihan tindakan tersebut melanggar kebebasan  yang sama dari orang lain.
3.    Itulah sebabnya, hukum sesungguhnya tidak dimaksudkan untuk membatasi kebebasan tetapi justru untuk menjamin kebebasan itu sendiri (Franz Magnis Suseno, Etika Politik, Gramedia Jakarta, 1987, h. 116-118).
4.    Contoh, suatu missal Walikota memutuskan suatu Kebijakan, terus gagal, maka dialah yang pertama-tama mempertanggung jawabkan kegagalan tersebut, mengapa ?
5.    Karena, kebebasan manusia mengandung pengertian:
a.    Kemampuan untuk menentukan diri sendiri;
b.    Kesanggupan untuk mempertanggung jawabkn perbuatan;
c.    Syarat-syarat yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihan-pilihannya beserta konsekwensi dari pilihan itu.

f.     Kebenaran (truth)
1.    Ide kebenaran biasanya dipakai dalam pembicaraan mengenai logika ilmiah, sehingga kita mengenal kriteria kebenaran dalam berbagai cabang ilmu, semisal matematika, biologi, sejarah dan juga filsafat.
2.    Namun ada pula kebenaran mutlak yang hanya dapat dibuktikan dengan keyakinan bukan dengan fakta, yang ditelaah dengan Ilmu Agama.

Sumber: Disarikan dari Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, h. 6 – 42.





Pulsating Superman Logo PointerPulsating Superman Logo Pointer

Balon Qu Ada Lima