Selasa, 24 Januari 2012

Proposal


PERAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP OTONOMI DAERAH DALAM PELAYANAN PUBLIK

(Studi Kasus Di Kantor Daerah Kabupaten Timur Tengah Selatan)



Oleh:
SONDI E NUBATONIS
2010210046

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2011







BAB I 
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekarang ini tampaknya ada isu yang mendua terhadap sosok dan cara kerja aparatur pemerintah dikebanyakan negara sedang berkembang. pandangan pertama menganggap bahwa birokrasi pemerintah ibarat sebuah perahu besar yang dapat menyelamatkan seluruh warga masyarakat dari bencana banjir, ekonomi maupun politik. Bagaikan dilengkapi oleh militer dan partai politik yang kuat, organisasi pemerintah merupakan dewa penyelamat dan merupakan organ yang dikagumi masyarakat. Pandangan ini didasarkan atas asumsi bahwa di dalam mengolah sumber daya yang dimiliki, organisasi ini mengerahkan para intelektual dari beragam latar belakang pendidikan sehingga keberhasilannya lebih dapat terjamin. Jadi kesimpulannya bahwa birokrasi pemerintah memegang peran utama, bahkan peran tunggal dalam pembangunan suatu daerah.
Pada sisi lain, pandangan kedua menganggap birokrasi pemerintah sering menunjukkan gejala yang kurang menyenangkan. Bahkan hampir selalu birokrasi pemerintah bertindak canggung, kurang terorganisir dan buruk koordinasinya, menyeleweng, otokratik, bahkan sering bertindak korupsi. Para aparatnya kurang dapat menyesuaikan diri dengan modernisasi orientasi pembangunan serta perilakunya kurang inovatif dan tidak dinamis. Dalam keadaan semacam ini, pemerintah biasanya mendominasi seluruh organ politik dan menjauhkan diri dari masyarakat.
Berdasarkan dari kedua pandangan tersebut di atas, bahwa pada pandangan pertama mungkin di ilhami dengan pengharapan yang muluk-muluk dan berlebihan, yang dewasa ini mungkin sudah sangat jarang ditemukan, sedangkan pada pandangan kedua merupakan suatu pandangan yang berlebihan yang didasarkan pada prasangka buruk. Bisa juga terjadi kedua pandangan tersebut bertentangan satu sama lain yang didasarkan pada pengamatan yang mendalam dan evaluasi terhadap kondisi nyata aparatur pemerintah. Sudah barang tentu kritik dan ketidakpuasan yang berlebihan terhadap peran birokrasi dalam pembangunan sangatlah tidak adil. Selalu saja jika terjadi kegagalan dalam usaha pembangunan birokrasi dipandang sebagai biang keladinya. Kegagalan pembangunan memang sebagian besar merupakan tanggung jawab birokrasi namun bukanlah semuanya. Bahkan di beberapa negara, kekurangan efisiensi administrasi negara tidak dianggap sebagai "dosa besar" terhadap ketidakmampuan pemerintah di dalam memenuhi harapan pembangunan ataupun realisasi tujuan sebagaimana telah ditetapkan di dalam rencana pembangunan. Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana caranya agar ketidaksempurnaan administrasi negara itu dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sama sekali.
Ketidaksempurnaan adaministrasi ini tidak akan dipandang sebagi situasi yang suram, jika seandainya kondisi kesemerawutan administrasi negara ini tidak merebak ke seluruh pelosok negeri, baik pada tingkat regional maupun tingkat nasional. Kondisinya dipersuram lagi dengan adanya keinginan dari birokrasi pemerintah untuk mempertahankan status quo dan menerapkan pola otokratik dan otoriter. Peran pemerintah yang amat dominan dalam pembangunan sosial dan ekonomi membuat semuanya menjadi lebih parah.
1.2. Rumusan Masalah.
Beredasarkan teori di atas peneliti menyimpulkan bahwa perumusan masalah adalah untuk mempermudah peneliti mengidentifikasi serta mendeskripsikan masalah yang akan diteliti didalam penelitian nantinya. Sondy (12-12-2011)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah:
1.      Bagaimana peran pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya yang ada?
2.      Bagaimana peran pemerintah daerah dalam pelayanan public?
3.      Apakah pemerintah daerah mengelola keuangan daerah sesuai dengan aturan yang ada?
1.3. Tujuan penelitian
Berangkat dari latar belakang dan perumusan masalah tersebut diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah:
  1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana peran pemerintah daerah dalam mengelola otonomi daerah.
  2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kualitas pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat?
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1.      Manfaat teoritis
«  Dapat menambah ilmu pengetahuan dan membuka wawasan berpikir dari hasil pengamatan langsung serta memahami penerapan disiplin ilmu yand diperoleh selain studi di perguruan tinggi.
«  Hasil penelitian ini, baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat memberikan penambahan informasi bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengetahui peranan pemerintah daerah terhadap otonomi daerah dalam pelayanan publik.
1.4.2.      Manfaat praktis
«  Memberikan sumbangan pemikiran dan perbaikan dalam peranan pemerintah daerah terhadap otonomi daerah dalam pelayanan publik.
«  Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan kontribusi yang konstruktif  dalam memahami dinamika peranan pemerintah daerah terhadap otonomi daerah dalam pelayanan publik.


 BAB II
Tinjauan pustaka

2.1. Otonomi Daerah.
«  Otonomi Daerah secara lengkap di jabarkan sebagai “ Hak, Wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendirir urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. (Wijaya 2002 :21-22)
«  Otnomi Daerah juga dapat diartikan “penyerahan urusan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang bersifat operasional dalam rangka system birokrasi pemerintah”. (Widarta 2001:2)
«  Otonomi Daerah memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber–sumber keuangan sendiri, dan pengelolaan pengunaan keuangan sendiri untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. (Koswara 1999,2000:5)
«  Berdasarkan ketiga teori di atas maka saya dapat menyimpulkan bahwa Otonomi Daerah adalah kewenangan dan kewajiban secara khusus yang dimiliki oleh pemerintah daerah atas pemberian hak dari pemerintah pusat untuk mengatur, menggali, dan mengelola sumber daya alam yang ada di derah tersebut untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan daerah. Sondy (12-12-2011) 
2.2. Pelayanan Publik.
«  Pelayanan Public adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Sontoso (2009)
«  Pelayanan Public adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem atau prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Moenir (2000)
«  Pelayanan Public adalah suatu perbuatan, suatu kinerja atau suatu usaha jadi menunjukan secara interen pentingnya penerima jasa pelayanan terlibat secara aktif didalam produksi atau penyimpanan proses pelayanan itu sendiri. Warella (1997)
«  Dari ketiga teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa Pelayanan Publik dapat dipahami sebagai kepuasan segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga Negara dan penduduk atas suatu barang, jasa atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan pelayanan publik. Dan tidak melihat dari segi apapun serta kondisi apapun pelanggang tersebut sehingga dapat memuaskan masyarakat. Sondy (1212-2011) 

2.3 Hipotesis
«  Hipotesis adalah Pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam frifikasi. Moh. Nazir, Ph.D (2003:151)
«  Hipotesis adalah Sebagai alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang di ajukan dalam penelitiannya. Suharsimi Arikunto (1995:71) dalam bukunya Dra. Nurul Zuriah, Msi
«  Hipotesis adalah Suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai tesis. Dr. Soeratno, M.Ec Dan Drs. Lincolin Arsyad, M.Sc. (1988:22)
«  Berdasarkan teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa Hipotesis adalah suatu data atau pernyataan yang diterima secara sementara sebagai sutau kebenaran. Sondy (12-12-2011).




BAB III
 MetodePenelitian.
3.1. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian untuk penulisan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Oleh karena itu penelitian deskriptif kualitatif  bertujuan untuk menguraikan atau memberi gambaran keadaan secara apa adanya terhadap suatu fenomena yang harus menjadi fokus penelitian, dimana semua informasi dan data yang diperoleh merupakan hasil survei di lapangan.
3.2. Lokasi Penelitian.
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian atau mengambil data mengenai apa yang diteliti. Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Di Kantor Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan
3.3. Populasi dan Sampel.
3.3.1. Populasi.
«  Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Dra. Nurul Zuriah, Msi (2006:116)
«  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Prof. Dr. Sugiyono (2010:62)
«  Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensinya. Moh. Nasir,Ph.D (2003:273)
«  Berdasarkan teori-teori diatas maka saya menyimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari apa yang akan diteliti oleh peneliti. Sondy (12-12-2011)
3.3.2. Sampel.
«  Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi. Prof. Dr. Sugiyono (2010:62)
«  Sampel adalah kumpulan dari unit sampling yang ditarik biasanya dari sebuah frame. Moh. Nasir,Ph.D (2003:273)
«  Sampel adalah bagian yang menjadi objek yang sesungguhnya dari penelitian tersebut. Dr. Soeratno M.Ec dan Drs. Lincolin Arsyad S.Sc (1988:109)
«  Dari ketiga teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian sumber diambil dari populasi yang akan diteliti. Sondy (12-12-2011)
3.4. Sumber Data.
Data adalah: Keseluruhan keterangan mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian; sedangkan sumber data adalah subyek dari mana data itu diperoleh, Untuk itu guna memperoleh data yang valid dan dapat di pertanggung jawabkan secara objektif, Peneliti mengambil dan menentukan sumber data berdasarkan sifatnya yaitu data primer dan data sekunder. 
3.4.1. Data Primer
«  Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data dilokasi penelitian atau objek penelitian. Prof, Dr H. M. Burhan Bungin S.Sos M.si. (2005:122)
«  Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung dari objeknya, data yang diperoleh dari sumbernya yang langsung brhubungan dengan peneliti dan mampu memberikan informasi. Edwin M Lemrt, Dr Kartini Kartono (1961:73)
«  Data Primer adalah merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu. Moh. Nazir, Ph.D (2003:50)
«  Jadi yang dimaksud dengan adalah data yang diperoleh dilapangan yakni kata-kata dan tindakan dri orang-orang yang diamati melalui catatan tertulisatau yang disenut kuesioner atau melalui rekaman, pengambilan foto mengenan apa masalah yang diteliti. Sondy (12-12-2011)
3.4.2. Data Sekunder.
«  Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang memiliki informasi atau data tersebut. Muhammad Idrus (2009:86)
«  Data Sekunder adalah catatan resmi yang dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu keterangan oleh saksi mata, keputusan-keputusan rapat, foto-foto dan sebagainya. Moh. Nazir, Ph.D
(2003: 50)
«  Data sekunder adalah data yang kita peroleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Prof, Dr H. M. Nurhan Bungin S.Sos M.si. (2005:122)
«  Berdasarkan toeri diatas maka saya menyimpulkan bahwa data sekunder adalah merupakan data yang bukan diperoleh atau diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, data sekunder berasal dari satu atau lebih dari pihak-pihak yang diteliti dan diperoleh berkaitan dengan perumusan masalah yang ditetapkan dari dokumen –dokumen atau arsip. Sondy (12-12-2011)
3.5. Variabel dan Indikator.
«  Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan nya. Prof. Dr. Sugiyono (2010:2)
«  Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajri. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain sebagainya. Kerlinger (1973:22)  
«  Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulannya. Kidder (1981:73.
«  Dari ketiga teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa variabel adalah suatu sasaran atau tujun yang menjadi pokok masalah dan menjadi suatu perhatian oleh peneliti untuk menarik kesimpulannya. Sondy (12-12-2011)
3.6. Instrumen penelitian/Teknik pengumpulan data
3.6.1. Observasi
«  Observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Dr. Soeratno M.Ec dan Drs. Lincolin Arsyad S.Sc (1988:89)
«  Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Prof, Dr H. M. Burhan Bungin S.Sos M.si. (2005:133)
«  Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. S. Margono (1997:185)
«  Berdasarkan ketiga teori diatas maka saya menyimpulkan bahwa observasi adalah Pengamatan langsung terhadap suatu objek penelitian. Sondy (12-12-2011)
3.6.2. Wawancara
«  Wawancara atau interviw adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai. Prof, Dr H. M. Burhan Bungin S.Sos M.si. (2005:126)
«  Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung (berkomonikasi langsung) dengan responden. Dr. Soeratno M.Ec dan Drs. Lincolin Arsyad S.Sc (1988:92)
«  Wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewee) . Dra. Nurul Zuriah, Msi (2007:179)
«  Dari ketiga teori diatas maka dapat saya menyimpulkan bahwa wawancara adalah metode atau cara pengumpulan data dengan bertatapan muka langsung antara pewawancara dan responden atau orang yang diwawancarai. Sondy (12-12-2011)
3.6.2. Angket
«  Angket (Kuesioner atau daftar pertanyaan) merupakan cara pengempulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk di isi. sudah bareng tentu respondenya di tentukan dahulu berdasarkan teknik sampling. Penelitian dapat mendatangi sendiri responden atau mengirim daftar pertanyaan itu melalui pos kerana “kepraktisanya” itulah angket banyak digunakan. Dr - Soeratno M.EC. (1999:96)
«  Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tetulis  yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang Ia ketahui. Dr Suharsimi Arikunto. (1998:140)
«  Angket atau kuesioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Sebagaimana interviw, dalam kuesioner pertanyaan yang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi dari responden tentang dirinya sendiri. Prof. Dr. H. Handari Nawawi. (1998:177)
«  Angket adalah Cara pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab tertulis pula oleh Respnden, untuk memperoleh informasi dari Responden tentang dirinya sendiri atau hal-hal yang Ia ketahui. Sondy (12-12-2011)


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pulsating Superman Logo PointerPulsating Superman Logo Pointer

Balon Qu Ada Lima