PERAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP OTONOMI DAERAH DALAM PELAYANAN PUBLIK
(Studi Kasus Di Kantor Daerah
Kabupaten Timur Tengah Selatan)
Oleh:
SONDI E NUBATONIS
2010210046
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekarang ini tampaknya ada isu yang mendua
terhadap sosok dan cara kerja aparatur pemerintah dikebanyakan negara sedang
berkembang. pandangan pertama menganggap bahwa birokrasi pemerintah ibarat
sebuah perahu besar yang dapat menyelamatkan seluruh warga masyarakat dari
bencana banjir, ekonomi maupun politik. Bagaikan dilengkapi oleh militer dan
partai politik yang kuat, organisasi pemerintah merupakan dewa penyelamat dan
merupakan organ yang dikagumi masyarakat. Pandangan ini didasarkan atas asumsi
bahwa di dalam mengolah sumber daya yang dimiliki, organisasi ini mengerahkan
para intelektual dari beragam latar belakang pendidikan sehingga
keberhasilannya lebih dapat terjamin. Jadi kesimpulannya bahwa birokrasi
pemerintah memegang peran utama, bahkan peran tunggal dalam pembangunan suatu
daerah.
Pada sisi lain, pandangan kedua menganggap
birokrasi pemerintah sering menunjukkan gejala yang kurang menyenangkan. Bahkan
hampir selalu birokrasi pemerintah bertindak canggung, kurang terorganisir dan
buruk koordinasinya, menyeleweng, otokratik, bahkan sering bertindak korupsi. Para aparatnya kurang dapat menyesuaikan diri dengan
modernisasi orientasi pembangunan serta perilakunya kurang inovatif dan tidak
dinamis. Dalam keadaan semacam ini, pemerintah biasanya mendominasi seluruh
organ politik dan menjauhkan diri dari masyarakat.
Berdasarkan dari kedua pandangan tersebut di
atas, bahwa pada pandangan pertama mungkin di ilhami dengan pengharapan yang
muluk-muluk dan berlebihan, yang dewasa ini mungkin sudah sangat jarang
ditemukan, sedangkan pada pandangan kedua merupakan suatu pandangan yang
berlebihan yang didasarkan pada prasangka buruk. Bisa juga terjadi kedua
pandangan tersebut bertentangan satu sama lain yang didasarkan pada pengamatan
yang mendalam dan evaluasi terhadap kondisi nyata aparatur pemerintah. Sudah
barang tentu kritik dan ketidakpuasan yang berlebihan terhadap peran birokrasi
dalam pembangunan sangatlah tidak adil. Selalu saja jika terjadi kegagalan
dalam usaha pembangunan birokrasi dipandang sebagai biang keladinya. Kegagalan
pembangunan memang sebagian besar merupakan tanggung jawab birokrasi namun
bukanlah semuanya. Bahkan di beberapa negara, kekurangan efisiensi administrasi
negara tidak dianggap sebagai "dosa besar" terhadap ketidakmampuan
pemerintah di dalam memenuhi harapan pembangunan ataupun realisasi tujuan
sebagaimana telah ditetapkan di dalam rencana pembangunan. Hal yang harus
diperhatikan adalah bagaimana caranya agar ketidaksempurnaan administrasi
negara itu dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sama sekali.
Ketidaksempurnaan adaministrasi ini tidak
akan dipandang sebagi situasi yang suram, jika seandainya kondisi kesemerawutan
administrasi negara ini tidak merebak ke seluruh pelosok negeri, baik pada
tingkat regional maupun tingkat nasional. Kondisinya dipersuram lagi dengan
adanya keinginan dari birokrasi pemerintah untuk mempertahankan status quo dan menerapkan pola otokratik dan otoriter. Peran
pemerintah yang amat dominan dalam pembangunan sosial dan ekonomi membuat
semuanya menjadi lebih parah.
1.2.
Rumusan Masalah.
Beredasarkan teori di atas peneliti
menyimpulkan bahwa perumusan masalah adalah untuk mempermudah peneliti
mengidentifikasi serta mendeskripsikan masalah yang akan diteliti didalam
penelitian nantinya. Sondy (12-12-2011)
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimana
peran pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya yang ada?
2. Bagaimana
peran pemerintah daerah dalam pelayanan public?
3. Apakah
pemerintah daerah mengelola keuangan daerah sesuai dengan aturan yang ada?
1.3. Tujuan penelitian
Berangkat
dari latar belakang dan perumusan masalah tersebut diatas, maka yang menjadi
tujuan penelitian adalah:
- Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh
mana peran pemerintah daerah dalam mengelola otonomi daerah.
- Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kualitas
pelayanan pemerintah daerah terhadap masyarakat?
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1.
Manfaat teoritis
« Dapat menambah ilmu pengetahuan dan
membuka wawasan berpikir dari hasil pengamatan langsung serta memahami
penerapan disiplin ilmu yand diperoleh selain studi di perguruan tinggi.
« Hasil penelitian ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung diharapkan dapat memberikan penambahan informasi bagi
pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengetahui peranan pemerintah
daerah terhadap otonomi daerah dalam pelayanan publik.
1.4.2.
Manfaat praktis
« Memberikan sumbangan pemikiran dan
perbaikan dalam peranan pemerintah daerah terhadap otonomi daerah dalam
pelayanan publik.
« Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
memberikan kontribusi yang konstruktif
dalam memahami dinamika peranan pemerintah daerah terhadap otonomi
daerah dalam pelayanan publik.
BAB II
Tinjauan pustaka
2.1. Otonomi Daerah.
« Otonomi Daerah secara lengkap di jabarkan sebagai “ Hak, Wewenang,
dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendirir urusan
pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan”. (Wijaya 2002 :21-22)
« Otnomi Daerah juga dapat diartikan “penyerahan urusan pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah yang bersifat operasional dalam rangka system
birokrasi pemerintah”. (Widarta 2001:2)
« Otonomi Daerah memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali
sumber–sumber keuangan sendiri, dan pengelolaan pengunaan keuangan sendiri
untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. (Koswara
1999,2000:5)
« Berdasarkan ketiga teori di atas maka saya dapat menyimpulkan bahwa Otonomi
Daerah adalah kewenangan dan kewajiban secara khusus yang dimiliki oleh
pemerintah daerah atas pemberian hak dari pemerintah pusat untuk mengatur,
menggali, dan mengelola sumber daya alam yang ada di derah tersebut untuk
pembiayaan pemerintah dan pembangunan daerah. Sondy (12-12-2011)
2.2. Pelayanan Publik.
« Pelayanan Public adalah pemberian jasa, baik oleh pemerintah, pihak
swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan
dan kepentingan masyarakat. Sontoso (2009)
« Pelayanan Public adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem atau prosedur
dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai
dengan haknya. Moenir (2000)
« Pelayanan Public adalah suatu perbuatan, suatu kinerja atau suatu
usaha jadi menunjukan secara interen pentingnya penerima jasa pelayanan
terlibat secara aktif didalam produksi atau penyimpanan proses pelayanan itu
sendiri. Warella (1997)
« Dari ketiga teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa Pelayanan
Publik dapat dipahami sebagai kepuasan segala kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga Negara dan penduduk
atas suatu barang, jasa atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan yang terkait dengan pelayanan publik. Dan tidak melihat
dari segi apapun serta kondisi apapun pelanggang tersebut sehingga dapat
memuaskan masyarakat. Sondy (1212-2011)
2.3 Hipotesis
« Hipotesis adalah Pernyataan yang diterima secara sementara sebagai
suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan
dasar kerja serta panduan dalam frifikasi. Moh. Nazir, Ph.D (2003:151)
« Hipotesis adalah Sebagai alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh
peneliti bagi problematika yang di ajukan dalam penelitiannya. Suharsimi
Arikunto (1995:71) dalam bukunya Dra. Nurul Zuriah, Msi
« Hipotesis adalah Suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih
sementara, belum benar-benar berstatus sebagai tesis. Dr. Soeratno, M.Ec Dan
Drs. Lincolin Arsyad, M.Sc. (1988:22)
« Berdasarkan teori diatas maka saya dapat menyimpulkan bahwa
Hipotesis adalah suatu data atau pernyataan yang diterima secara sementara
sebagai sutau kebenaran. Sondy (12-12-2011).
BAB III
MetodePenelitian.
3.1. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian untuk
penulisan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Oleh karena itu penelitian
deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menguraikan atau memberi gambaran keadaan secara apa adanya terhadap suatu
fenomena yang harus menjadi fokus penelitian, dimana semua informasi dan data
yang diperoleh merupakan hasil survei di lapangan.
3.2. Lokasi Penelitian.
Lokasi penelitian adalah
tempat dimana peneliti melakukan penelitian atau mengambil data mengenai apa
yang diteliti. Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Di Kantor Daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan
3.3. Populasi dan Sampel.
3.3.1. Populasi.
« Populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
Dra. Nurul Zuriah, Msi (2006:116)
« Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Prof. Dr. Sugiyono (2010:62)
« Populasi adalah kumpulan dari
ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensinya. Moh.
Nasir,Ph.D (2003:273)
« Berdasarkan teori-teori diatas maka saya
menyimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan dari apa yang akan
diteliti oleh peneliti. Sondy (12-12-2011)
3.3.2. Sampel.
« Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimilki oleh populasi. Prof. Dr. Sugiyono (2010:62)
« Sampel adalah kumpulan dari unit sampling
yang ditarik biasanya dari sebuah frame. Moh. Nasir,Ph.D (2003:273)
« Sampel adalah bagian yang menjadi objek
yang sesungguhnya dari penelitian tersebut. Dr. Soeratno M.Ec dan Drs. Lincolin
Arsyad S.Sc (1988:109)
« Dari ketiga teori diatas maka saya dapat
menyimpulkan bahwa sampel adalah sebagian sumber diambil dari populasi yang
akan diteliti. Sondy (12-12-2011)
3.4. Sumber Data.
Data adalah: Keseluruhan
keterangan mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian; sedangkan sumber data
adalah subyek dari mana data itu diperoleh, Untuk itu guna memperoleh data yang
valid dan dapat di pertanggung jawabkan secara objektif, Peneliti mengambil dan
menentukan sumber data berdasarkan sifatnya yaitu data primer dan data
sekunder.
3.4.1. Data Primer
« Data primer adalah data yang langsung diperoleh
dari sumber data dilokasi penelitian atau objek penelitian. Prof, Dr H. M.
Burhan Bungin S.Sos M.si. (2005:122)
« Data Primer adalah data yang dikumpulkan
sendiri oleh perorangan atau organisasi langsung dari objeknya, data yang
diperoleh dari sumbernya yang langsung brhubungan dengan peneliti dan mampu
memberikan informasi. Edwin M Lemrt, Dr Kartini Kartono (1961:73)
« Data Primer adalah merupakan sumber-sumber
dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu. Moh. Nazir, Ph.D (2003:50)
« Jadi yang dimaksud dengan adalah data yang
diperoleh dilapangan yakni kata-kata dan tindakan dri orang-orang yang diamati
melalui catatan tertulisatau yang disenut kuesioner atau melalui rekaman,
pengambilan foto mengenan apa masalah yang diteliti. Sondy (12-12-2011)
3.4.2. Data Sekunder.
« Data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber kedua yang memiliki informasi atau data tersebut. Muhammad Idrus
(2009:86)
« Data Sekunder adalah catatan resmi yang
dibuat pada suatu acara atau upacara, suatu keterangan oleh saksi mata,
keputusan-keputusan rapat, foto-foto dan sebagainya. Moh. Nazir, Ph.D
(2003: 50)
« Data sekunder adalah data yang kita
peroleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.
Prof, Dr H. M. Nurhan Bungin S.Sos M.si. (2005:122)
« Berdasarkan toeri diatas maka saya
menyimpulkan bahwa data sekunder adalah merupakan data yang bukan diperoleh
atau diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, data sekunder berasal
dari satu atau lebih dari pihak-pihak yang diteliti dan diperoleh berkaitan
dengan perumusan masalah yang ditetapkan dari dokumen –dokumen atau arsip.
Sondy (12-12-2011)
3.5. Variabel dan Indikator.
« Variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan nya. Prof. Dr.
Sugiyono (2010:2)
« Variabel adalah konstruk (constructs) atau
sifat yang akan dipelajri. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi,
penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
produktivitas kerja, dan lain sebagainya. Kerlinger (1973:22)
« Variabel adalah suatu kualitas (qualities)
dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulannya. Kidder (1981:73.
« Dari ketiga teori diatas maka saya dapat
menyimpulkan bahwa variabel adalah suatu sasaran atau tujun yang menjadi pokok
masalah dan menjadi suatu perhatian oleh peneliti untuk menarik kesimpulannya. Sondy
(12-12-2011)
3.6. Instrumen penelitian/Teknik pengumpulan data
3.6.1. Observasi
« Observasi adalah cara pengumpulan data
dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan sistematik. Dr. Soeratno
M.Ec dan Drs. Lincolin Arsyad S.Sc (1988:89)
« Observasi atau pengamatan adalah kegiatan
keseharian manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu
utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan
kulit. Prof, Dr H. M. Burhan Bungin S.Sos M.si. (2005:133)
« Observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
S. Margono (1997:185)
« Berdasarkan ketiga teori diatas maka saya
menyimpulkan bahwa observasi adalah Pengamatan langsung terhadap suatu objek
penelitian. Sondy (12-12-2011)
3.6.2. Wawancara
« Wawancara atau interviw adalah sebuah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.
Prof, Dr H. M. Burhan Bungin S.Sos M.si. (2005:126)
« Wawancara adalah metode pengumpulan data
dengan cara bertanya langsung (berkomonikasi langsung) dengan responden. Dr.
Soeratno M.Ec dan Drs. Lincolin Arsyad S.Sc (1988:92)
« Wawancara adalah kontak langsung dengan
tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi
(interviewee) . Dra. Nurul Zuriah, Msi (2007:179)
« Dari ketiga teori diatas maka dapat saya
menyimpulkan bahwa wawancara adalah metode atau cara pengumpulan data dengan
bertatapan muka langsung antara pewawancara dan responden atau orang yang
diwawancarai. Sondy (12-12-2011)
3.6.2. Angket
« Angket (Kuesioner atau daftar pertanyaan)
merupakan cara pengempulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
responden untuk di isi. sudah bareng tentu respondenya di tentukan dahulu
berdasarkan teknik sampling. Penelitian dapat mendatangi sendiri responden atau
mengirim daftar pertanyaan itu melalui pos kerana “kepraktisanya” itulah angket
banyak digunakan. Dr - Soeratno M.EC. (1999:96)
« Angket atau kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tetulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang Ia ketahui. Dr Suharsimi Arikunto. (1998:140)
« Angket atau kuesioner adalah usaha
mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Sebagaimana interviw, dalam
kuesioner pertanyaan yang disampaikan adalah untuk memperoleh informasi dari
responden tentang dirinya sendiri. Prof. Dr. H. Handari Nawawi. (1998:177)
« Angket adalah Cara pengumpulan data dengan
cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab tertulis pula oleh
Respnden, untuk memperoleh informasi dari Responden tentang dirinya sendiri
atau hal-hal yang Ia ketahui. Sondy (12-12-2011)